13 Nov 2009

Semangat itu...

Pekan ini... Pekan tanpa semangat bagiku... Pekan yang hampa... Futur... Semangat yang biasanya ada pada diriku, pergi, menghilang entah ke mana... Meleleh, melebur, ataukah mencair tanpa bekas. Tapi ku ingat kembali, benarkah semangat itu hilang atau kah aku sendiri yang menghapusnya?
Memang... beberapa hari terakhir ini ku selalu berfikir bahwa aku sedang tidak bersemangat. Memfonis diri dengan ketidaksemangatan itu. Bahkan selalu ku tulis ekspresi itu di status facebook-ku.
Berawal ketika ahad lalu, 8 November 2009, seorang saudara dekatku meninggal. Beliau adalah pamanku. Hari-hari berikutnya kulalui tanpa semangat berarti. Ku lebih sering dan memilih untuk di rumah. Ke kampus pun hanya sekedar untuk kuliah saja, tapa memikirkan amanahku di organisasi. Sampai datang sebuah pesan dari seorang kawan, "Sii, akhir2 ini kok himamu sepi, prokerny udh slese smua po?"
Maafkan aku kawan2 ku... Sepekan ini memang aku tak memperhatikan kalian, bahkan sampai tak menanyakan kabar. Sampai mana persiapan agenda besar kita, ku juga tak tahu.
Selain itu, dua kelompok belajarku pun sampai ku liburkan tanpa memberi alasan yang jelas pada mereka. Merampas hak mereka untuk belajar bersama ku. Maafkan aku adik-adik...
Semangatku kian mengecil saat sebuah kesalahpahaman muncul antara aku dengan orang yang sudah ku anggap saudara ku sendiri, seorang sahabat karib. Kesalahpahaman ini membuat ku seperti menjauh darinya. Tak pernah menghubunginya, canggung, dan sejenisnya.
Sampai kemarin pun, semangat itu seperti kian jauh. Padahal amanahku belum selesai dan tak kan pernah selesai sebelum aku kembali pada-Nya.
Hari ini pun ada kegiatan yang mengharuskan ku untuk menginap, meninggalkan keluarga di rumah. Dan aku kini ragu untuk mendatanginya. Padahal ini merupakan sebuah seruan yang harus segera disambut. Bingung, bimbang, ragu, bercampur jadi satu...

Tapi... itu semua cerita kemarin. Hari ini aku telah menemukan semangat ku kembali. Baterai yang kemarin low telah di-cash.
"Terima kasih Ya Allah... aku ingin selalu mencinti dan mengingat-Mu. Aku butuh Engkau. Datanglah ke hatiku ini... Jagalah semangat ini Ya Allah, jangan biarkan ia melemah kembali agar ku dapat seperti matahari yang senantiasa menyinari dunia tanpa lelah tanpa harus dirinya terbakar."

Ku sadar bahwa aku adalah seorang pemimpin. Dan pemimpin haruslah tampak bersemangat dan selalu bersemangat, apalagi di depan orang yang dipimpinnya. Tak boleh ku tampak loyo.
Bagaimana mungkin mereka bersemangat jika pemimpinnya saja loyo? Bagaimana mungkin mereka terinspirasi oleh pemimpinnya jika pemimpinnya tak menginspirasi?
Ayolah kawan... KEEP SPIRIT!!!

Tulisan ini ku buat tuk mengingatkan aku dan menyemangati ku selalu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar